Blazer dan barang bermerek lainnya tidak boleh dijadikan bagian wajib dari seragam sekolah, menurut pedoman baru pemerintah Skotlandia yang meminta guru “untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk membatasi biaya pakaian”.

Meskipun seragam sekolah tidak wajib di Skotlandia , dengan keputusan tentang gaya dibuat berdasarkan masing-masing sekolah, pedoman yang dikeluarkan pada hari Kamis, ditujukan untuk mengurangi biaya sekolah bagi keluarga, serta membuat pakaian yang diwajibkan lebih inklusif dan berkelanjutan.

Sekolah disarankan untuk memilih barang dan warna generik yang dapat dibeli dari berbagai pemasok, dan menawarkan opsi netral gender sebagai bagian dari seragam mereka.

Pedoman tersebut juga mendesak sekolah untuk mempromosikan pakaian bekas, dan melarang mereka mengganti gaya seragam antar kelompok tahun, sehingga pakaian dapat diwariskan ke adik-adik.

Ia juga merekomendasikan agar seragam dan perlengkapan murid tidak boleh lebih mahal daripada jumlah yang tersedia bagi orang tua melalui hibah pakaian sekolah, yang menawarkan £120 untuk murid sekolah dasar dan £150 untuk murid sekolah menengah.

Sejumlah penelitian telah menyimpulkan bahwa mengenakan seragam memiliki dampak kecil pada prestasi siswa, termasuk penelitian yang dilakukan oleh Education Endowment Foundation , yang menemukan “ada sedikit bukti kuat bahwa memperkenalkan seragam sekolah akan, dengan sendirinya, meningkatkan kinerja akademis, perilaku, atau kehadiran”.

Rekomendasi tersebut, yang disusun setelah berkonsultasi dengan para guru, orang tua, dan murid, disambut baik oleh serikat guru terbesar di Skotlandia, Institut Pendidikan Skotlandia, meskipun dikatakan bahwa rekomendasi tersebut akan lebih bermanfaat jika diterbitkan sebelum dimulainya tahun ajaran, yang dimulai pada pertengahan Agustus di Skotlandia.

Menteri Pendidikan Jenny Gilruth mengatakan bahwa panduan tersebut “menunjukkan dengan jelas bahwa sekolah diharapkan melakukan segala upaya untuk membatasi biaya pakaian sekolah bagi keluarga sebagai bagian dari tujuan yang lebih luas untuk mengurangi biaya hari sekolah”.

Ia menambahkan: “Pedoman ini juga mendorong sekolah untuk mengembangkan kebijakan yang fleksibel dan inklusif yang mempromosikan jenis pakaian generik dan tidak menyertakan barang bermerek wajib, yang mendukung upaya kita untuk menjadi lebih berkelanjutan.”

Sandra Douglas, yang mendirikan East Renfrewshire Back to SchoolBank pada tahun 2015 untuk menyediakan seragam bagi keluarga yang kesulitan, berkata: “Seragam sekolah bersifat merata, dengan semua orang mengenakan pakaian yang sama persis, dan saya mendukungnya jika itu adalah pakaian supermarket biasa. Namun, masalah muncul ketika mereka harus memiliki logo dan perlengkapan olahraga wajib.

“Kami menerima telepon yang mengatakan anak-anak tidak mau pergi ke sekolah atau pergi dengan perasaan tidak senang karena mereka tidak memakai seragam yang tepat, dan jika mereka di sekolah dan mengkhawatirkan penampilan mereka, berarti mereka tidak berkonsentrasi dalam belajar.”

Di Inggris, pedoman hukum Departemen Pendidikan menyarankan sekolah untuk membatasi penggunaan barang bermerek pada “jumlah minimum” dan menghindari pemasok tunggal.

Pemerintahan Buruh yang baru memiliki komitmen manifesto untuk membatasi sekolah hanya memiliki maksimal tiga item seragam bermerek dan perlengkapan olahraga.